Selasa, 02 April 2019

Pengertian Start Up, Unicorn dan Decacorn


Start Up merupakan sebuah kata yang berasal dari Bahasa inggris yang merujuk pada semua perusahaan yang belum lama beroperasi atau perusahaan rintisan. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.

Istilah dari start up adalah sesuatu yang sangat identic serta sering kali dihubungkan dengan perusahaan baru di bidang teknologi dan informasi. Namun pada dasarnya start up bukanlah hal yang selalu identic dengan digital. Berikut merupakan karakteristik start up yang bisa membuat kita lebih mudah mengenal makna dari start up yang sesungguhnya.
1)      Usia perusahaan, yang kurang dari 3 tahun
2)      Jumlah karyawan yang sedikit, hal ini dapat menghemat biaya karena tidak menggaji karyawan terlalu banyak
3)      Sumber daya manusia yang multi tasking
4)      Semangat kerja yang tinggi, umumnya berisikan anak muda yang berkisar 20-35 tahun
5)      Umumnya bergerak dibidang teknologi
6)      Website menjadi sarana utama
7)      Konsumen startup adalah prioritas
8)      Adanya investor yang memberikan dana besar atau menggunakan dana sendiri yang bisa mencukupi kebutuhan hingga 2-3 tahun

Istilah unicorn biasanya digunakan untuk mendeskripsikan perusahaan privat yang telah mengantongi valuasi lebih dari US$1 miliar. Istilah ini diperkenalkan oleh pemodal capital Aileen Lee pada tahun 2013. Lee menggunakan istilah unicorn untuk mendefinisikan perusahaan teknologi yang dinilai memiliki ide dan solusi yang tak biasa.

Valuasi start up merupakan nilai ekonomi yang biasanya dijadikan acuan untuk mengukur sebarapa besar potensi bisnis sebuah perusahaan. Valuasi perusahaan konvensional mempertimbangkan beberapa aspek termasuk nilai perusahaan di bursa saham, nilai dari jenis saham lain yang dimiliki perusahaan, utang perusahaan, dan uang tunai yang dimiliki perusahaan.

Perusahaan yang mengantongi status unicorn berdasarkan penilaian yang dikembangkan oleh pemodal ventura dan investor yang berpartisipasi dalam putaran pendanaan. Semua unicorn sejatinya adalah startup, hanya nilainya dinilai berdasarkan potensi pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
Mengutip laporan Corporate Finance Institute (CFI), penilaian untuk dicap sebagai unicorn tidak ada kaitannya dengan kinerja keuangan masing-masing perusahaan atau data fundamental lainnya. Perlu dicatat tidak sedikit perusahaan teknologi dunia yang sudah mengantongi status unicorn namun belum menghasilkan keuntungan.

Untuk mengantongi status unicorn merupakan proses yang melibatkan berbagai pertimbangan dari banyak faktor. Termasuk perkiraan pertumbuhan bisnis satu perusahaan dalam jangka panjang.
Di samping itu, pemodal kapital dan investor kerap mempertimbagkan aspek rumit lainnya termasuk soal keberlangsungan satu model bisnis. Terlebih jika satu bisnis menjadi perusahaan pertama di suatu industri yang membuat proses penilaian menjadi semakin kompleks.

Berdasarkan riset CB Insight, hingga Januari 2019 ada lebih dari 300 unicorn di seluruh dunia. Beberapa unicorn bahkan sudah 'naik kelas' dengan mengantongi status sebagai decacorn (valuasi US$10 miliar) dan hectocorn (valuasi US$100 miliar).

Terdapat 4 perusahaan dengan valuasi tertinggi di Indonesia. Startup unicorn tersebut antara lain Bukalapak, Gojek, Traveloka, dan Tokopedia.

Selain unicorn, ada pula istilah lainnya, yaitu decacorn. Decacorn, dalam dunia keuangan, adalah perusahaan dengan valuasi mencapai US$10 miliar. Sejauh ini, telah ada 15 perusahaan dunia yang 'naik kelas' dari tingkatan unicorn ke level decacorn.
Ini dia 10 peringkat decacorn teratas dunia:
• Bytedance (US$75 miliar)
• Uber (US$72 miliar)
• Didi Chuxing (US$56 miliar)
• WeWork (US$47 miliar)
• Airbnb (US$29,3 miliar)
• SpaceX (US$21,5 miliar)
• Stripe (US$20 miliar)
• JUUL Labs (US$15 miliar)
• Epic Games (US$15 miliar)
• Pinterest US$12,3 miliar)
• Bitmain Technologies (US$12 miliar)
• Samumed (US$12 miliar)
• Lyft (US$11,5 miliar)
• Grab (US$11 miliar)
• Palantir Technologies (US$11 miliar)
• Global Switch (US$11,08 miliar).
• Infor (US$10 miliar)
• DJI Innovations (US$10 miliar)
• One97 Communications (US$10 miliar)

Selasa, 26 Maret 2019

ANALISIS BISNIS ONLINE PADA SMART TOKO - Lapak Instan


Smart Toko merupakan toko berbasis online yang menawarkan tentang Theme Wordpress Toko Online. Toko ini dapat diakses pada link www.lapakinstan.com dan bisa diakses melalui pc dan juga smartphone.

Ketika kita ingin membuka sebuah toko berbasis online, kita dapat membuat website melalui Smart Toko ini, fitur-fitur yang dapat digunakan seperti shopping cart (keranjang), report penjualan, perhitungan ongkir gratis dan sebagainya sudah disediakan di website Smart Toko ini. Desain yang disediakan juga bervariasi dan professional.

Dari segi efisiensi biaya, Smart Toko ini lebih unggul dibanding ketika kita harus mempekerjakan seorang web developer untuk dibuatkan website toko. Dari segi efektifitas juga lebih cepat karena ketika kita membuat sendiri website tersebut melalui website Smart Toko maka kita tau website seperti apa yang ingin kita buat, butuh fitur apa, desain seperti apa dan sebagainya. Kita dapat mengatur sendiri apa saja yang ingin dimunculkan dalam website kita. Cara pengaplikasiannya juga mudah, tidak harus seorang ahli IT yang membuat. Dengan mengikuti panduan yang tersedia maka kita bisa membuat website tersebut sesuai dengan yang kita inginkan dan juga sesuai dengan kebutuhan.

Dari segi wilayah, karena Smart Toko ini berbasis website maka semua orang dapat mengakses apabila terhubung dengan jaringan internet. Bisnis Smart Toko ini dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun.

Website Smart Toko ini berpeluang besar dalam bisnis karena saat ini pengguna internet di Indonesia semakin meningkat, banyak orang diluar sana yang memilih untuk berbelanja online ketika mereka tidak memiliki waktu untuk pergi berbelanja atau karena hal lain. Hal ini membuat beberapa pemilik toko berkeinginan untuk membuka toko mereka via online untuk menambah customer. Beberapa pemilik toko yang tidak memiliki background di bidang IT mengalami kesulitan dalam pembuatan website sehingga website Smart Toko ini dapat membantu mereka.

Beberapa orang mungkin berpikir untuk membuka toko di marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia dan sebagainya, atau melalui media sosial seperti facebook, Instagram dan sebagainya. Tapi ketika kita memiliki website kita sendiri, maka kita memiliki kendali penuh terhadap website penjualan tersebut.

Contoh ketika kita membuka toko online melalui salah satu marketplace yang ada, kemudian tiba-tiba muncul suatu peraturan baru, misal kita diwajibkan membayar iuran yang relative mahal, atau account tiba-tiba ditutup, padahal kita tidak menyalahi aturan yang ada di marketplace tersebut. Dengan memiliki website sendiri maka kita memiliki control terhadap cara penjualan kita.


sumber :
www.lapakinstan.com
https://belajarbisnisinternet.com/buat-website-toko-online-dengan-lapak-instan-review-bonus/