Analisis Risiko adalah suatu metode analisis yang meliputi faktor penilaian, karakterisasi, komunikasi,
manajemen dan kebijakan yang berkaitan dengan risiko tersebut. Tahapan kegiatan analisis risiko antara lain
meliputi: identifikasi hazard, proyeksi risiko, penilaian risiko, dan manajemen
risiko. Penilaian risiko dapat dilakukan secara kuantitatif atau kualitatif.
1. Identifikasi Hazard
Dalam aktivitas
identifikasi, maka informasi yang akan didapatkan adalah tipe hazard dan
magnitude hazard.
2. Proyeksi Risiko
Proyeksi atau estimasi
risiko dilakukan untuk me-rating risiko berdasarkan kecenderungan bahwa risiko
tersebut akan menjadi kenyataan dan segala konsekuensi dari masalah yang
berhubungan dengan risiko tersebut. Proyeksi risiko merupakan komponen utama
dalam tahap penilaian risiko.
Tahap ini meliputi:
penetapan skala yg merefleksikan persepsi kecenderungan suatu risiko (skala
dapat bersifat kualitatif ataupun kuantitatif), menggambarkan konsekuensi dari
risiko, menetapkan dampak dari risiko, dan ketepatan secara menyeluruh dari
proyeksi risiko.
3. Penilaian Risiko
Risiko diberi bobot
berdasarkan persepsi dampak dan prioritas. Dampak merupakan fungsi dari 3
faktor yaitu:
·
Kecenderungan akan
terjadinya kejadian.
·
Lingkup risiko,
merupakan kombinasi tingkat keparahan dan jangkauan distribusi risiko.
·
Waktu dan lamanya
dampak dirasakan.
4. Teknik Penilaian Risiko
Teknik penilaian
risiko dapat dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif.
Karakteristik
penilaian kualitatif meliputi tipe efek kesehatan, estimasi frekuensi pemajanan
(harian, mingguan, bulanan), lokasi hazard dalam hubungannya dengan tempat
kerja. Sedangkan karakteristik penilaian kuantitatif meliputi data pengukuran
pemajanan, konsentrasi zat, angka kesakitan/kematian, modeling analisis
konsekuensi dari pemajanan terhadap hazard dan modeling frekuensi pemajanan.
4.1. Penilaian
Kuantitatif Risiko
Kuantifikasi terhadap
suatu risiko akan sangat tergantung pada kondisi nature hazard, kemudahan utk
diukur (measurable) dan adanya suatu standar yg dipakai. Untuk mengkuantifikasi
risiko, ketiga komponen risiko (frekuensi, probabilitas dan hasil jadi atau
outcome) harus bisa diekspresikan secara matematika (modeling). Modeling
merupakan teknik untuk melihat pola kejadian.
Frekuensi dapat
diekspresikan dengan menggunakan data riwayat pemajanan atau incident record.
Probabilitas dapat dibuat skala dengan rentang nilai ( 0 < P < 1 ). Hasil
jadi (outcome) atau konsekuensi dari hasil pemajanan terhadap suatu hazard
dapat diukur sebagai berikut: jumlah kasus kematian atau cedera, kasus sakit
serius dan biaya kerusakan (lost cost). Kelemahan penilaian risiko kuantitatif,
antara lain sifatnya sangat natur sehingga tidak memperhatikan persepsi dan
perlakuan terhadap hazard.
Hal lain yang dapat
dilakukan secara kuantifikasi, misalnya untuk modeling kebakaran (fire and
explosion). Penilaian kuantitatif risiko ini pada umumnya sangat aplikatif
untuk chemical atau process engineers. Contoh penilaian kuantitatif, misalnya
penentuan LD50 dan LC50. Keduanya adalah modeling utk penilaian lethal dose dan
lethal concentration dengan pengukuran durasi pemajanan, konsentrasi atau dosis
hazard dan hasil jadi (kematian).
4.2. Penilaian
Kualitatif Risiko
Metode penilaian
risiko secara kualitatif terkesan subjektif dan memberi peluang
multiinterpretasi dan debat. Persepsi risiko bisa bervariasi untuk setiap
orang. Ada beberapa metode yang dapat diterapkan
4.2.1. Fine’s Risk
Score
Fine’s risk score
adalah model untuk melakukan penilaian risiko dengan formula sbb: Risiko adalah
hasil pengalian faktor-faktor yang terdiri dari: konsekuensi x faktor exposure
x faktor probabilitas (R = C x E x P).
Ketiga faktor tersebut
diklasifikasikan dalam beberapa kelas dan diberi rating. Hasil
perhitungan risiko (risk score) dapat dipergunakan untuk memperkirakan
kejadian, mengalokasikan resources dan mengontrol hazard. Maka apabila sudah
dapat men-score risiko, dapat dilakukan kalkulasi biaya untuk intervensi.
FACTOR
|
CLASSIFICATION
|
RATING
|
1. Consequence
|
Catastrophe,
numerous facilities
|
100
|
Multiple facilities
|
50
|
|
Fatality
|
25
|
|
Extremely serious
injury
|
15
|
|
Disabling injury
|
5
|
|
Minor cuts, bruises,
bumps
|
1
|
|
2. Exposure
|
Hazard event occurs:
|
|
Continuously
|
10
|
|
Frequently
|
6
|
|
Occasionally
|
3
|
|
Unusually
|
2
|
|
Rarely
|
1
|
|
Remotely
|
0,5
|
|
3. Probability
|
Complete accident
sequence:
|
|
Is the most likely
and expected result
|
10
|
|
Is quite possible,
not unusual
|
6
|
|
Would be an unusual
sequence
|
3
|
|
Remotely possible
|
1
|
|
Has never happened
after many years of exposure, but conceivably possible
|
0,5
|
|
Practically
impossible
|
0,1
|
Beberapa keterbatasan
model ini antara lain:
·
Data bukan merupakan
data konkret, tetapi berupa data estimasi,
·
Potensi personal bias
dan pengalaman akan mempengaruhi hasil akhir, dan
·
Risk score hanya
dipergunakan sbg baseline level dari risiko tidak didifinisikan sbg safe atau
unsafe.
3.2.2. TTC Hazard
Rating System
TTC hazard rating
system mempergunakan huruf alfabet untuk me-ranking risiko.
Kriteria level:
severity, probabilitas dan biaya untuk intervensi
Model ini berguna untuk
komparasi penilaian risiko dari berbagai hazard dan bermanfaat utk membuat list
prioritas untuk kebijakan pengendalian hazard.
CRITERIA
LEVEL
|
CODE
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
|
Severity
|
Fatality
|
Serious/
Lost Time Injury
|
First aid injury,
no time
|
Injury not likely no
measureable impact
|
Probability
|
One or more time
each working day
|
At least once each
week
|
At least once each
month
|
less than once each
month
|
Cost of Corrective
Action
|
Less than $1 K or no
cost
|
$ 1 K
to $ 10 K
|
$ 10 K to $ 25
K
|
$ 25 K or more, no
practical Solution
|
3.2.3. FLAME Model
FLAME Model merupakan
kelanjutan dari Fine’s risk score dan TTC Hazard Rating system.
FLAME menghitung nilai
risiko dengan mengkombinasikan beberapa variabel: Frekuensi dari proses,
kecenderungan timbulnya hazard, antisipasi kerugian, misi dampak,
karyawan/sistem yang terpajan.
Model risiko : R = log
x, dimana x = F x L x A x M x E
F = Frekuensi
score: 1 – 100
L =
Kecenderungan score: 1 – 100
A = Antisipasi
kerugian score: 1 – 100
M = Misi
dampak score: 1 – 100
E = Karyawan yang
terpajan
Very high risk
score: 8
High risk
score: 6 — 7,99
Substansial risk
score: 4 —5,99
Possible
risk score: 2 — 3,99
Doubtful
risk score: < 2,00
REFERENSI
http://soemarno.multiply.com/analisis risiko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar